Mengenal Apa Itu Kondensor AC Serta Fungsinya

Kondensor AC

Apa Itu Kondensor?

Didalam sistem kompresi uap (vapor compression) kondensor adalah suatu komponen (part) yang berfungsi untuk merubah fase refrigerant dari gas bertekanan tinggi menjadi cairan bertekanan tinggi atau dengan kata lain pada kondensor ini terjadi proses kondensasi . Refrigerant yang telah berubah menjadi cair tersebut kemudian dialirkan ke Evaporator melalui Katup Ekspansi.

Apa Fungsi Kondensor?

Agar proses perubahan wujud yang diinginkan ini dapat terjadi, maka kalor/panas yang ada dalam gas refrigerant yang bertekanan tinggi harus dibuang keluar dari sistem. Adapun kalor ini berasal dari 2 sumber, yaitu:

  1. Kalor yang diserap refrigerant ketika mengalami proses Evaporasi
  2. Kalor yang ditimbulkan di Kompresor selama terjadinya proses kompresi


Gas refrigerant yang bertekanan rendah dikompresikan sehingga menjadi gas refrigerant bertekanan tinggi dimana temperatur kondensasinya lebih tinggi dari temperatur media pendingin kondensor. Media pendingin yang umum digunakan biasanya air, udara, atau kombinasi keduanya.

Dengan temperatur kondensasi yang lebih tinggi dari media pendingin maka akan mudah terjadi proses perpindahan kalor dari refrigerant ke media pendingin. Seperti kita ketahui secara umum “kalor akan mengalir dari substansi yang bertemperatur lebih tinggi ke substansi yang bertemperatur lebih rendah”.

Proses perpindahan kalor di kondensor terjadi dalam 3 tahapan, yaitu:

  1. Penurunan nilai superheat (desuperheating) sampai mencapai temperatur kondensasi. Pada proses ini terjadi perpindahan kalor sensible.
  2. Perubahan wujud dari refrigerant berbentuk gas menjadi cair. Pada proses ini terjadi perpindahan kalor latent.
  3. Pelepasan kalor dari refrigerant cair (sub-cooling) ke media pendingin. Pada proses ini terjadi perpindahan kalor sensible.

Kapasitas Kondensor

Kapasitas kondensor adalah kemampuan kondensor untuk melepaskan kalor dari refrigerant (sistem) ke media pendingin.

Ada 4 hal yang mempengaruhi kapasitas Kondensor yaitu:

1. Material (bahan pembuat Kondensor)
Setiap material memiliki kemampuan yang berbeda-beda untuk memindahkan kalor. Material yang paling umum digunakan sebagai bahan pembuat kondensor adalah tembaga, aluminium, dan besi. Tembaga merupakan bahan yang paling populer digunakan karena sifatnya yang sangat baik untuk menghantarkan kalor dan mudah dibentuk menjadi pipa ataupun koil, dan juga sifatnya yang lebih tahan korosi.

Ukuran kondensor sebenarnya dapat diperkecil dengan cara memilih material yang memiliki kemampuan menghantarkan kalor yang lebih baik dan juga perancangan (design) dari kondensor itu sendiri. Meskipun demikian kondensor juga harus mampu untuk menampung volume dan mengkondensasikan seluruh refrigerant yang keluar dari Kompressor. kondensor yang volumenya terlalu kecil menyebabkan berkurangnya kapasitas kondensor dan akan menaikkan tekanan kondensasinya.

Catatan: Khusus untuk sistem refrigerasi yang menggunakan Ammonia (R717) sebagai refrigerant maka tembaga tidak boleh dipakai sebagai material sistem karena sifat dari Ammonia yang cenderung merusak/bereaksi dengan tembaga. Apabila tembaga digunakan dalam sistem Ammonia maka bagian dalam dari tembaga biasanya dilapisi perunggu untuk menghindari korosi.

2. Luas Area
Semakin besar luas area yang bersinggungan dengan media pendingin maka semakin besar pula perpindahan kalornya.

Untuk kondensor berpendingin udara biasanya dilengkapi dengan sirip-sirip sehingga luas areanya menjadi semakin besar, sedangkan untuk kondensor berpendingin air agar kapasitasnya bertambah besar dilakukan penambahan laju aliran air yang masuk ke kondensor.

Catatan: Untuk kondensor berpendingin air, pengaturan laju aliran air harus diperhatikan jangan sampai melebihi batas yang diijinkan karena dengan laju aliran yang berlebihan faktor gesekan (friction) akan semakin besar.

3. Perbedaan Temperatur
Yang dimaksud disini adalah perbedaaan temperatur kondensasi dengan temperatur media pendingin. Temperatur kondensasi harus lebih besar daripada temperatur media pendinginnya.

4. Kebersihan kondensor
Partikel debu yang melekat pada kondensor berpendingin udara ataupun jamur/kerak yang melekat pada kondensor berpendingin air bertindak sebagai insulator yang akan mengurangi kapasitas perpindahan kalor. Hal ini juga akan menghambat laju aliran udara/air pendingin.

Jenis kondensor Berdasarkan Media Pendinginnya

Berdasarkan media pendinginnya kondensor terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:

  1. kondensor berpendingin udara (Air Cooled Condenser)
  2. kondensor berpendingin air (Water Cooled Condenser)
  3. kondensor berpendingin kombinasi udara dan air (Evaporative Condenser)


kondensor berpendingin udara (Air Cooled Condenser)
kondensor jenis ini terbuat dari koil berdiameter luar 6mm~18mm (1/4inch~3/4inch).
Untuk memperluas area perpindahan kalor maka koil tersebut dilengkapi dengan sirip-sirip.
Koil satu lajur (single row coil) adalah yang paling effisien, tetapi untuk menghemat atau memperkecil ukuran biasanya koil dibuat menjadi beberapa lajur (multi row coil).

kondensor berpendingin udara diklasifikasikan menjadi 2 bagian,yaitu:

  1. kondensor dengan pendingin udara alami (Natural Draught Condenser)
  2. kondensor dengan pendingin udara paksa (Forced Air Cooled Condenser)




kondensor dengan pendingin udara alami (Natural Draught Condenser)
Perpindahan kalor dari kondensor ke udara berlangsung secara alami (aliran udara konveksi).
Karena laju perpindahan kalornya yang rendah maka diperlukan kondensor dengan luas area yang besar.
kondensor jenis ini hanya digunakan untuk sistem refrigerasi berkapasitas kecil, misalnya kulkas dan freezer untuk aplikasi di rumah tangga (domestic refrigerator and small freezer).

kondensor dengan pendingin udara paksa (Forced Air Cooled Condenser)
Perpindahan kalor dari kondensor ke udara berlangsung dengan bantuan kipas udara (fan).
Laju perpindahan kalornya yang lebih besar dibandingkan dengan kondensor berpendingin udara alami menjadikan kondensor jenis ini bisa berukuran lebih kecil.

Keuntungan dan kerugian dari kondensor berpendingin udara

Keuntungan: Tersedianya udara yang cukup sebagai media pendingin tanpa memerlukan biaya tambahan (udara gratis boss!!)

Kerugian : Sistem refrigerasi beroperasi pada tekanan kerja yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kondensor berpendingin air, akibatnya Kompressor akan memerlukan daya yang lebih besar sebagai kompensasi dari kenaikan tekanan dan temperatur kerjanya.

kondensor berpendingin air (Water Cooled Condenser)
Pada sistem refrigerasi berkapasitas sedang dan besar biasanya menggunakan air sebagai media pendingin kondensor. Hal ini dikarenakan air memiliki kemampuan memindahkan kalor yang lebih baik daripada udara, sehingga dengan menggunakan air sebagai pendinginnya ukuran kondensor dengan kapasitas yang sama bisa menjadi lebih kecil dibandingkan dengan yang berpendingin udara.

kondensor berpendingin air berdasarkan cara kerjanya diklasifikasikan menjadi 2 bagian,yaitu:

1. Sistem air buang (Waste Water System)

Air dingin masuk ke kondensor kemudian keluar dan langsung dibuang.

Cara ini diperbolehkan untuk sistem yang berkapasitas kecil atau apabila terdapat sumber air yang banyak. Hal yang harus diperhatikan adalah ketentuan undang-undang yang berlaku dimana sistem ini bekerja (boleh/tidaknya memakai air dengan kapasitas besar).

2. Sistem air sirkulasi

Dalam sistem ini air yang keluar dari kondensor didinginkan kembali di Menara Pendingin (Cooling Tower) kemudian disirkulasikan kembali ke kondensor.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Mengenal Apa Itu Kondensor AC Serta Fungsinya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel